foto: flightglobal.com |
Industri
Kedirgantaraan dalam konteks industri manufaktur pesawat terbang jika dilihat
dari perspektif proses bisnis, memiliki beberapa karakteristik yang membedakan
industri lain dengan industri pesawat terbang, industri pesawat terbang dinilai
sebagai industri yang kompleks, multi disiplin keilmuan dan lingkungan yang
dinamis.
Intinya adalah,
karakteristik industri pesawat terbang adalah: (1) Padat teknologi, (2) Rentang
waktu pengembangan relatif lama, (3) Padat modal, (4) Padat karya, (5) Pasar
terbatas, (6) Sarat akan aturan, (7) Hubungan yang erat dengan pemasok, (8)
Melibatkan peran pemerintah.
Karekteristik yang
ke-8 (melibatkan peran pemerintah), menarik untuk dicermati, karena industri
pesawat terbang merupakan industri strategis sehingga industri ini selalu mendapatkan
perhatian khusus dari Pemerintah yang berkuasa. Berikut beberapa kutipan
tentang adanya indikasi kuat keterlibatan dan peran Pemerintah dalam
pengembangan industri kedirgantaraan yang dimilikinya.
1. Boeing (Usa) &
Airbus (Eropa)
Pada tahun 2004 Amerika Serikat (USA) & Uni Eropa
(EU) membawa sengketa perdagangannya ke WTO dimana USA menyatakan bahwa Airbus
telah menerima US$ 15 Miliar subsidi dan sebaliknya EU menyatakan bahwa Boeing
telah menerima US$ 18 Miliar subsidi. Tahun 1992 EU dan USA sepakat membatasi
subsidi sampai 33% dari total biaya pengembangan pesawat baru.
2. HAMC (China):
Didukung oleh pemerintah dalam bentuk subsidi dan
bantuan modal. Pemerintah China melindungi pasar dengan mengharuskan investor
asing untuk melakukan joint venture untuk memasuki pasar China, dan
seluruh kebutuhan pesawat dalam negeri harus di penuhi dan atau melibatkan
Industri
China.
3. Bombardier
(Canada):
Obligasi dijamin oleh pemerintah sehingga memudahkan Bombardier
untuk mendapatkan dana. R&D
didukung oleh pemerintah dengan memberikan sekitar US$ 2
miliar setiap tahunnya.
4. EMBRAER (Brazil):
Pemerintah memberikan subsidi yang dalam 2 tahun terakhir
nilainya telah mencapai US$ 1 Miliar.
5. Lockheed Martin,
Boeing, Northrop Grumman, Raytheon (Amerika):
Departemen Pertahanan (DoD) secara rutin memberikan kontrak
untuk pengadaan alat-alat dan sistim pertahanan sebesar lebih dari US$ 70
Miliar per tahun.
6. Evektor (Skotland)
Pemerintah menanggung seluruh biaya pengembangan pesawat
terbang EV55 dan menutup peluang bagi mitra asing untuk masuk atau ikut dalam
konsorsium pengembangan pesawat pada kelas tersebut.
Sumber: aviasista.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar